change the language of the page

Search

Saturday, June 6, 2015

Gempa di Kinabalu Membuat Batu Sebesar Mobil Berjatuhan, 11 Orang Tewas

Sabah - Gempa 6 skala richter (SR) yang mengguncang Kinabalu, Sabah, Malaysia, ternyata menimbulkan korban jiwa. Sejauh ini, ada 11 orang yang ditemukan dalam kondisi tak bernyawa. Mereka tertimpa reruntuhan batuan dan longsor di pegunungan.

The Star mengabarkan, Sabtu (6/6/2015), awalnya ada dua jenazah yang dievakuasi. Tak lama kemudian, 9 jenazah lainnya berhasil ditemukan. Sebagian adalah anak-anak yang sedang wisata alam ke kawasan pegunungan tersebut. Di antara korban tewas adalah seorang anak perempuan berusia 12 tahun dari Tanjing Katong Primary School Singapura. Dia naik gunung bersama 29 anak dan 8 guru. Hingga saat ini, ada beberapa anak dan guru yang belum ditemukan keberadaannya.

Rencananya, jenazah para korban akan dievakuasi dari gunung menggunakan helikopter, namun menunggu cuaca cerah.

Salah seorang pendaki yang selamat menceritakan, efek gempa tersebut membuat batu-batu dari atas gunung berjatuhan. Bahkan ada yang besarnya sama dengan ukuran mobil.

"Batu-batu besar, bahkan ada yang sebesar mobil, berjatuhan. Kami hanya bisa berlarian," terang salah seorang pendaki.

"Saya tidak tahu apa yang terjadi pada salah seorang wanita di sana. Dia bisa saja terkubur di bawah batuan," sambungnya.Menteri Pariwisata, Kebudayaan dan Lingkungan Sabah Datuk Masidi Manjun mengatakan, gunung Kinabalu ditutup selama tiga pekan ke depan untuk proses evakuasi dan memperbaiki fasilitas yang rusak. "Perhatian kami selalu menyangkut keselamatan para pendaki," terang Masidi. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong terus memantau situasi warganya di Kinabalu. Terutama 8 murid dan dua guru yang belum ditemukan.
Dubes RI di Malaysia Herman Prayitno sebelumnya memastikan tak ada WNI yang menjadi korban dalam peristiwa tersebut.

0 comments:

Post a Comment

Kirim Komentar/Pesan

Name

Email *

Message *

Jadwal Sholat Untuk Daerah Jakarta dan Sekitarnya

jadwal-sholat

Masehi Calendar




Perhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah

E-Paper Radar Tasikmalaya