Hari Ibu, Jokowi: Ibu Selalu Ingatkan Saya Untuk Jujur dan Sederhana

Jakarta - 22 Desember diperingati sebagai Hari Ibu. Apa makna Hari Ibu ini bagi Presiden Joko Widodo? Lewat akun twitternya @jokowi, Presiden Joko Widodo mencuit pesannya di Hari Ibu ini. Dia teringat wejangan dari ibunya. "Ibu saya selalu mengingatkan pentingnya kerja keras, kejujuran dan kesederhanaan. Saya selalu ingat itu. Selamat hari Ibu -Jkw" demikian cuitan @jokowi, Selasa (22/12/2015) sekitar pukul 08.30 WIB.

Nostalgia 'Kemesraan' PKS-Jokowi di Solo

Jakarta - Pertemuan antara jajaran elite PKS dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka kemarin sore berlangsung santai. Jokowi juga sempat mengenang kembali tentang kedekatannya dengan PKS saat menjabat sebagai Walikota Solo.

Hari Ibu, Polwan di Bandung Ramai-ramai Cegat Wanita Pemotor

Bandung - Puluhan polwan tiba-tiba mencegat para wanita pengendara sepeda motor yang melintas di Jalan Merdeka, Kota Bandung. Ada apa? Terlintas di benak pengendara bakal kena tilang. Namun suasana tersebut justru sebaliknya. Aksi polwan ini sebagai salah satu cara memeringati Hari Ibu yang jatuh tiap 22 Desember.

Kafe Misterius di Depan Lobby fX Sudirman Terkuak

Hari ini, fX Sudirman - Jakarta terlihat "bangun lebih pagi" dari biasanya dibanding jam operasional mal di ibukota pada umumnya. Sejak pukul 07.00 WIB, kemeriahan dan kesibukan sudah nampak terlihat di area parkiran VIP depan lobby utama. Penyebabnya tidak lain karena tirai putih berlabel "#FFCafe" yang selama beberapa hari terakhir membuat pengunjung penasaran dan menjadi perbincangan di media sosial akhirnya tersibak. Akhirnya khalayak ramai dapat melihat dengan jelas bahwa kafe misterius yang selama ini membuat mereka merasa bertanya-tanya ternyata adalah Frisian Flag Café yang dimiliki oleh perusahaan Frisian Flag.

Tim DVI: Dengan e-KTP, Identifikasi Korban Tragedi Mina Cukup Semenit

Makkah - Tim DVI masih belum turun langsung melihat jenazah korban Tragedi Mina 204. Namun identifikasi akan lebih cepat bagi jemaah haji Indonesia yang sudah memiliki e-KTP berdasarkan data sidik jarinya. "Asal sudah ada e-ktp satu menit bisa diketahui. Tadi saya sudah menunjukkan saat rapat," tutur Ketua Tim DVI Kombes Muhammad Mas'udi dalam jumpa pers bersama Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh (PHU) Abdul Djamil di Kantor Urusan Agama Daker Makkah, Minggu (4/10/2015).

UPDATE: Korban Crane Roboh Di Arab Saudi

MEKKAH - Jumlah korban tewas akibat crane roboh di Masjidilharam, Mekkah, Arab Saudi, Jumat (11/9/2015), terus bertambah. Menurut otoritas Pertahanan Sipil, kejadian itu telah menewaskan sedikitnya 87 orang dan melukai 183 lainnya. (Baca juga: Crane Roboh Timpa Masjidilharam, Sedikitnya 62 Jamaah Wafat).

Evakuasi KA Lodaya yang Anjlok Ditargetkan Selesai Pukul 10.00 WIB

Bandung - Kereta Api Lodaya Malam Jurusan Solo-Bandung yang anjlok di KM 244 5/6 yaitu antara Stasiun Ciawi-Cirahayu (sebelumnya ditulis Stasiun Cipeundeuy-red) kini masih dievakuasi. Rangkaian kereta yang anjlok hanya tiga gerbong belakang, sehingga para penumpang bisa kembali melanjutkan perjalanan.

change the language of the page

Search

Wednesday, May 29, 2013

Cerita seram hantui sisa kerusuhan Mei 98 di Yogya Plaza



JAKARTA, KURMAWAN.News- Seminggu setelah pembakaran Yogya Plaza yang menewaskan ratusan orang pada Mei 1998 lalu, mulai bermunculan sejumlah peristiwa mistis beredar di masyarakat sekitar. Warga dikejutkan dengan berita penampakan makhluk halus di sekitar pusat perbelanjaan di kawasan Klender, Jakarta Timur itu.

"Katanya seminggu setelah itu, banyak warga yang dengar suara tangisan dari dalam gedung, sama teriakan minta tolong. Bahkan ada juga yang sampai ngelihat mahluk halus," ujar Jhon Hendrik, saksi hidup peristiwa tersebut kepada merdeka.com, Minggu (11/5) malam.

Jhon mengatakan, kondisi di sekitar mal berlantai enam, saat itu terlihat angker. Selain kondisinya gelap, aroma tak sedap masih terus tercium selama hampir satu bulan.

"Serem banget emang, di atas jam 10 itu mobil udah enggak ada yang berani lewat, pedagang juga udah pada enggak berani dagang. Apalagi kalau malam itu, bau mayat itu kecium santer banget," terangnya.

Pria asal Sumatera Utara ini pun menuturkan, dirinya pernah diceritakan oleh salah satu temannya yang sopir metromini 506 jurusan Pondok Kopi-Kampung melayu, yang melintas jalan di depan Yogya Plaza.

"Teman saya cerita, dia bilang di daerah Buaran itu banyak penumpang yang naik, bahkan metromininya langsung penuh. Saat itu dia biasa aja dan tidak ada perasaan apa-apa," ingatnya.

"Nah pas, sampai di Yogya, kok penumpangnya pada turun semua dan masuk ke dalem. Di situ dia mulai ketakutan, saat penumpang udah pada turun semua dia langsung ngebut ketakutan. Terus pas dia minta duit sama kondekturnya itu duit jadi daun semua. Dari situ dia enggak berani narik lagi," tambahnya.

Kesaksian lain diceritakan oleh Yanto, seorang pemuda yang kehilangan sang Ayah dalam peristiwa nahas itu. Yanto mengatakan, saat itu Ayahnya sedang mencarinya untuk mengajak pulang, dan melarangnya untuk menjarah. Namun nahas, ia yang saat itu hanya menonton terkejut ketika mendapatkan kabar ayahnya pergi ke tempat yang sama.

"Bokap gue itu sampai tiga hari belum ketemu juga jenazahnya. Waktu itu siang-siang ada pemulung lagi mulung depan rumah. Pas ketemu gue, dia bilang ada yang nyariin kamu di lantai 3 mal Yogya, posisinya pas di samping tangga jalan," kisahnya.

Mendengar itu, Yanto merasa kebingungan terhadap ucapan pemulung itu. Dia mencoba meyakinkan dengan menemuinya kembali, namun pria itu menghilang. Yanto mengaku, tidak pernah melihat kembali sosok pemulung itu.

"Ya udah, pas itu gue inget bokap. Terus gue pergi ke Yogya, di sana emang udah ada abang gue lagi nyari jenazah bokap. Pas gue bilang sama abang gue, terus dia nyari sama orang yang evakuasi, beneran ada, bokap ketemu di lantai tiga di bawah tumpukan. Cirinya itu jam tangan yang dipakai masih utuh dan enggak kebakar sama sekali," ceritanya.

Kini Lima belas tahun sudah tragedi Mei 98 telah berlalu. Yogya Plaza pun telah dibangun kembali dan bernama Mall Citra Klender. Sempat berembus kabar juga beberapa hari setelah diresmikannya mal itu sempat sepi karena cerita mistis yang menghampiri setiap orang yang berbelanja dikerjai mahluk halus.

Tuesday, May 14, 2013

TERORISME



TASIKMALAYA, KARMAWAN.News- Para Warga Tasikmalaya Sedang Melintas Di Depan Pos Gatur Perempatan Jalan Mitra Batik (Depan Yogya Swalayan) Siang 12:30 (14.MAY.2013). Yang Di Duga Bekas Pelemparan BOM RAKITAN.


Satu orang polisi lalu lintas yang tengah berjaga mengalami luka parah akibat senjata tajam dan seorang pelaku penyerangan tewas ditembak petugas polisi lainnya.

Tim Gegana Polda Jawa Barat yang telah menjinakkan sebuah bom rakitan itu memastikan bom tersebut berdaya ledak rendah. Tim membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk menjinakkan bom tersebut. "Benda ini merupakan bom rakitan dengan daya ledak low explosive," kata salah seorang petugas tim Gegana Polda Jawa Barat, Iptu Sanhaji, di sela-sela pemeriksaan bom di Mako Polres Tasikmalaya Kota, tengah malam tadi.

Rangkaian bom rakitan merupakan jenis bom pipa lengkap dengan detonator aktif, terdiri dari pipa dengan diameter satu inci, detonator berupa jam tangan, mesiu, baut, dan terbungkus dalam sebuah pipa kaleng. Bom rakitan ini aktif dan sewaktu-waktu bisa meledak. "Ini sewaktu-waktu bisa meledak," kata dia.

Sementara seorang korban penyerangan sekaligus anggota Satlantas Polres Tasikmalaya Kota, Aiptu Wijartono, kondisinya masih kritis dengan luka bacok di leher, dada, dan kedua tangannya. Korban masih dirawat intensif di Rumah Sakit Jasa Kartini, Kota Tasikmalaya. "Ini sudah tugas saya, Pak," kata korban sembari terbata-bata, saat dirawat di ICU Rumah Sakit Jasa Kartini, Kota Tasikmalaya, Senin (13/5) tengah malam.

Wijartono mengaku, kejadian pelemparan bom ke arahnya yang tengah berjaga di Pos Polisi Lalu Lintas Mitra Batik, Kota Tasikmalaya, terjadi sangat cepat. Ia merasa kaget dan langsung mengejar pelaku bersama rekannya Brigadir Wahyu menggunakan sepeda motor. Dia mengatakan, hanya satu pelaku yang dikejar. "Setahu saya hanya satu orang, Pak," tambah dia.

Saat ini korban masih dirawat intensif didampingi istri dan anaknya. Meski terlihat kritis, korban masih bisa sadarkan diri. Namun, korban sesekali terdengar merintih kesakitan akibat luka bacok yang dideritanya.

Deni (34), warga Cipedes, Kota Tasikmalaya, sekaligus salah seorang saksi mata kejadian, mengatakan, saat kejadian, dirinya tengah melintas di pos polisi Mitra Batik dan melihat dua orang yang menumpangi motor berboncengan. Kedua pelaku langsung mendekati pos polisi dan melempar sebuah benda sejenis bom rakitan. Dua orang pria tersebut langsung kabur seusai melempar sejenis bom ke arah Jalan Cipedes, yang tak jauh di lokasi kejadian.

"Saya melihat polisi dan temannya di dalam pos langsung mengejar dua pelaku yang sudah menyerang pos polisi," jelasnya kepada Kompas.com di lokasi kejadian, Senin (13/5) malam.

Deni sempat mengira polisi mengejar pelaku penyerangan sebagai warga biasa. Bahkan, beberapa warga sekitar pun sempat ikut mengejar dua pelaku bersama dua orang polisi tersebut. Namun, saat di sebuah gang Jalan Cipedes, dua pelaku tersebut membawa senjata rakitan dan sempat akan saling tembak antara pelaku dan polisi. “Saya sempat ikut mengejar dua orang pelaku tersebut, tapi warga pada mundur soalnya antara polisi dan kedua pelaku saling menodongkan pistol,"(KARMAWAN.News)

Kirim Komentar/Pesan

Name

Email *

Message *

Jadwal Sholat Untuk Daerah Jakarta dan Sekitarnya

jadwal-sholat

Masehi Calendar




Perhitungan pada sistem konversi Masehi – Hijriah ini memungkinkan terjadi selisih H-1 atau H+1 dari tanggal seharusnya untuk tanggal Hijriyah

E-Paper Radar Tasikmalaya